![]() |
Anwar Anshori Mahdum |
Banyak orang bijak menasihati: “orang yang mengejar dunia dengan melupakan akhirat adalah orang yang tidak berakal. Sebab mereka lebih mendahulukan khayalan daripada kenyataan, lebih mendahulukan kenikmatan sesaat daripada kenikmatan abadi. Dan lebih mendahulukan negeri yang fana daripada yang kekal. Padahal nilai dunia dimata Rasulullah tidak jauh lebih hina daripada bangkai anak kambing’. Dalam sebuah hadist di gambarkan;
“Siapa diantara kalian yang suka membeli ini seharga satu dirham ?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya ?” Beliau bersabda, “Apakah kalian suka jika ini menjadi milik kalian ?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau bersabda, “Demi Allâh, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allâh daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” [ HR. Muslim )
Seorang ahli hikmah berujar; Orang yang berlebihan mencintai dunia adalah manusia dengan adzab yang paling berat. Mereka disiksa di tiga negeri; di dunia, di alam barzakh, dan di akhirat. Didunia mereka di adzab dengan kerja keras untuk mendapatkannya dan persaingan dengan orang lain. Di alam barzakh mereka diazab dengan perpisahan dengan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka kerjakan. Dan juga pada kehidupan akhirat nanti yaitu pada hari pertemuan dengan Rabbnya, mereka di azab dengan beratnya pertanggung jawaban.
“Janganlah engkau ta’jub dengan harta dan
anak-anak mereka. Sesungguhnya Allah menghendaki untuk menyiksa mereka
dengannya dalam kehidupan dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka sedang
mereka dalam keadaan kafir”. (QS. a-Taubah [9]: 55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar