Rabu, 14 Agustus 2024

Meraih Kebeningan Hati

Anwar Anshori Mahdum

Memelihara kebeningan hati adalah suatu keharusan, agar hidup ini penuh dengan keridoan Allah swt. Diantara yang dapat memelihara kebeningan hati adalah  dzikrullah, dzikir kepada Allah.  Dzikir adalah upaya yang paling efektif untuk menjaga hati; baik lisan dan terutama perbuatan, dengan mengingat akan keberadaan Allah, dengan berbagai Kekuasaan Nya, Qudrat dan IradatNya;  akan senantiasa mengendalikan diri pada arah yang benar, bahwa kita akan mendapatkan konsekuensi atas segala amal yang kita lakukan di dunia ini, lewat pintu Hisab Nya dan Mizan Nya, perhitungan amal, dan timbangan amal, dihadapan Allah, Hakim yang seadil-adilnya.

Alangkah indah jika setiap relung jiwa ini dipenuhi dengan hati yang bening, yang setiap wajah dipenuhi dengan cahaya ikhlas, setiap amal tanpa pamrih, setiap keluarga yang kita jumpai penuh dengan suka cita, setiap berjumpa bertegur sapa, saling menyampaikan salam, saling mendo’akan, saling membantu, bertutur sopan, saling menyantuni. Hati yang demikian dapat digapai dengan  hanya mengingat Alloh di setiap pagi, petang dan setiap nafas kita. “Alaa bidzikrillahi tathma’innul quluub…”hanya dengan mengingat Alloh lah hati kita akan tenang. (QS. As Syuara :88-89)

Akhirnya, pancaran hati yang bening berbias keikhlasan, kejujuran dan menebar keselamatan dan kedamaian, sebagaimana baginda Rasul SAW. yang membawa umat manusia ke zaman yang gemerlap dengan penuh perasaan sayang, buah dari kebeningan dan keikhlasan hati yang muncul dari jiwa manusia pencinta dzikir kepada Allah,  dan buah amal manusia yang jujur akibat takutnya yang teramat sangat akan murka Allah yang ditimpakan kepada orang yang kotor hati

Kunci Kelembutan Hati

Hati yang lembut dan lunak merupakan nikmat Allah yang sangat besar, karena dia mampu menerima dan menyerap segala yang datang dari Allah. Allah mengancam orang yang berhati keras melalui firman-Nya. "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Qs.Az-Zumar [39]: 22)

Di antara hal-hal yang dapat membantu menghilangkan kerasnya hati dan menjadikannya lunak, lembut dan terbuka untuk menerima kebenaran dari Allah yakni:

1. Ma'rifatullah (mengenal) Allah. Siapa yang kenal Allah, maka hatinya pasti akan lunak dan lembut, dan siapa yang jahil terhadap-Nya, maka akan keras hatinya. Semakin bodoh seseorang terhadap Allah, maka akan semakin berani melanggar batasan-Nya. Dan semakin seseorang berfikir tentang Allah, maka semakin sadar akan kebesaran Allah, keluasan nikmat serta kekuasaan Nya.

2. Dzikrul Maut (Mengingat Maut). Pertanyaan kubur, kegelapannya, sempit dan sepinya, juga penderitaan menjelang sakaratul maut termasuk ke dalam mengingat maut. Memperhatikan pula orang-orang yang telah mendekati kematian dan menghadiri jenazah. Hal itu dapat membangunkan ketertiduran hati kita, dan mengingatkan dari keterlenaan. Sa'id bin Jubair berkata, "Seandainya mengingat mati lepas dari hatiku, maka aku takut kalau akan merusak hatiku."

3. Berziarah Kubur dan Memikirkan Penghuninya. Bagaimana mereka yang telah ditimbun tanah, bagaimana mereka dulu makan, minum dan berpakaian dan kini telah hancur di dalam kubur, mereka tinggalkan segala yang dimiliki, harta, kekuasaan maupun keluarga, lalu ingat dan berfikir, bahwa sebentar lagi dia juga akan mengalami hal yang sama.

4. Tadabbur Qur’an (Memperhatikan Ayat-ayat Al-Qur'an.). Memikirkan ancaman dan janjinya, perintah dan larangannya. Karena dengan memikirkan kandungannya, maka hati akan tunduk, iman akan bergerak mendorong untuk berjalan menuju Rabbnya, hati menjadi lunak dan takut kepada Allah.

5. Mengingat Akhirat dan Kiamat. Huru-hara dan kedahsyatannya, Surga dengan kenimatannya, neraka dengan penderitaannya yang disediakan bagi para pelaku dosa dan kemaksiatan.

6. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar. Dzikir dapat melunakan hati yang keras. Karena itu selayaknya seorang hamba mengobati hatinya dengan berdzikir kepada Allah, sebab ketika kelalaian bertambah, maka kekerasan hati makin memuncak pula.

7. Mendatangi Orang Shalih dan Bergaul dengen Mereka. Orang shaleh akan memberikan semangat ketika kita lemah, mengingatkan ketika lupa, dan memberikan jalan ketika kita bingung dan pertemuan dengan mereka akan membantu kita dalam melakukan ketaatan kepada Allah

8. Berjuang, Introspeksi dan Melihat Kekurangan Diri. Manusia, jika tidak mau berjuang, introspeksi dan melihat kekurangan diri, maka dia tidak tahu, bahwa dirinya sakit dan banyak kekurangan. Jika dia tidak merasa sakit atau punya kekurangan, maka bagaimana mungkin dia akan memperbaiki diri atau berobat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amalan Tergantung Akhirnya

Anwar Anshori Mahdum Saudaraku, jika kita tidak tahu di bumi manakah kita akan mati, di waktu kapankah kita akan meninggal, dan dengan cara ...