1. Hidup adalah perjuangan
Diantara kebijakan Allah adalah Dia tidak pernah menempatkan hamba-hamba-Nya hidup ditengah lingkungan yang dengan sendirinnya dapat memberikan kebaikan tanpa usaha. Tetapi Allah menghidupkan kita ditengah-tengah keadaan yang mengharuskan kita berjuang. Bukankah hidup itu sendiri adalah arena tempat kita berjuang. Kesulitan hidup yang terus kita rasakan sesungguhnya adalah cambuk yang paling mujarab, agar kita bergegas untuk merubah keadaan. Karena penderitaan dan kesulitan inilah, seringkali kita mampu menemukan jalan yang terbentang, dan akan terlihat kualitas hidup kita. Hidup tidak ada artinya jika hanya memiliki satu warna.
2. Hidup adalah pergantian waktu
Bila kita telaah dengan dalam, sesungguhnya hidup ini tak lain dari perputaraan antara kebahagiaan, ada suka dan duka yang kita rasakan, ada lapang dan sempit dalam kehidupan. Membiasakan diri untuk bersabar menghadapi ujian dengan beragam tantangan, sangat membutuhkan tekad yang kuat dan mental yang mantap. Menyerah terhadap semua itu tidak akan membuahkan apa-apa selain kehinaan. Hanyut dalam kenestapaan hanya akan menyiksa keadaan dan membiarkan diri terpuruk dalam keputusasaan hanya akan membuka peluang kesedihaan.
Setiap kita suka atau tidak suka harus mampu menghadapi apapun persoalaan yang kita tidak sukai, karna sejauh apapun kita berlari untuk sembunyi semua itu tidak akan merubah ketetapan Ilahi. Yakinlah, bahwa langit tak selamanya mendung, awan kelabu pasti berlalu. Rasulullah seakan menghibur kita dengan sabdanya: “Alangkah mengagumkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya baik baginya. Bila ia mendapat ( kebahagiaan ) maka ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat musibah ( kesusahan ) maka ia bersabar dan itu menjadi kebaikan pula baginya”.( HR Muslim.)
3. Hidup Adalah Kesementaraan
Dan watak kehidupan yang lain adalah bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak kekal. Artinya selalu berubah keadaan, termasuk segala kesulitan yang kita derita. Ia tidak selamanya bersemayam pada kehidupan kita. Akan ada kemudahan bersama datangnya kesulitan. Allah berfirman“ Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.( Qs Alam Nashrah [94]: 5-6 )
Dalam ayat ini di jelaskan: bersama kesulitan itu terdapat kemudahan. Dan tidak diungkapkan dengan ungkapan: ( sesungguhnya “sesudah” kesulitan itu terdapat kemudahan ), jadi yang di gunakan kedua ayat ini adalah; kata “Ma’a ( bersama ) dan bukan ba’da ( sesudah ). Apa artinya; artinya ungkapam ini bertujuan untuk menyatakan bahwa kemudahan akan datang sesudah itu dalam waktu yang amat dekat. Hingga seakan-akan kemudahan itu datang bersama dengan kesulitan itu sendiri. Juga merupakan suatu pernyataan bahwa setiap kesulitan akan disususl dengan kemudahan yang lebih baik. Sunatullah telah mengajari kita, bahwa ketika penderitaan telah sampai pada puncaknya, maka akan mengisyaratkan bahwa telah mendekatkannya kemenangan dan pertolongan.
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar