Senin, 26 Agustus 2024

Kegelisahan Orang Beriman

Anwar Anshori Mahdum

Kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman adalah, ketika dapat melakukan ketaatan, dan kegelisahan mereka adalah, ketika semakin berkurangnya kebaikan”. Orang yang hatinya masih sesuai dengan fitrah dan memiliki nilai keimanan yang cukup, ia akan merasakan kegelisahan dan  selalu tidak tenang jika melakukan  perbuatan dosa. Kegelisahan yang hadir karena menyadari betapa banyak dosa dan kesalahan, adalah wujud dari kesadaran iman. . Dan kesadaran itu membuat ia terus berusaha untuk menyempurnakannya. Baginya hidup adalah untuk mempersembahkan yang terbaik untuk kehidupan yang kekal (akhirat). 

Bagi orang beriman, Dunia bukanlah tujuan, tetapi hanya perantara untuk menggapai keridhoan. Mereka selalu menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah persinggahan sebentar dalam perjalanan panjang menuju keabadian. 

Ketika mereka menghadapi musibah, selalu disikapi dengan tabah dan ia tidak berkecil hati. Hadirnya sikap seperti ini muncul karena ia mampu menjadikan Allah sebagai sumber kekuatan. Sebab dengan menjadikan Allah sebagai satu-satunya inspirasi dalam kehidupan, akan menghadirkan sikap optimisme dan kebesaran jiwa yang mantap.

Itulah kekuatan iman, yang selalu menyadari bahwa jika Allah menghendaki segala sesuatu, maka tidak ada kemampuan bagi kita untuk mengelaknya. Dengan kesadaran dan keyakinan ini, seorang mukmin akan terbebas dari ketakutan, kelemahan dan keresahan di samping terhiasi dirinya dengan kesabaran, kekuatan dan keberanian.  Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."( QS.At- Taubah [ 9]:51)

Bila kita serahkan hidup ini dengan berbagai persoalannya kepada Allah yang didasarkan atas keyakinan yang mutlak kepada-Nya, akan membuat hati dan jiwa tegar dan teguh dalam menghadapi berbagai problem dan tantangan kehidupan. Karena itu, mengimani Allah dengan berbagai atribut-Nya, baik sifat maupun perbuatan-Nya, adalah suatu keharusan mutlak. Sebab itulah kunci membuka tirai kebahagiaan.“dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang], karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya( QS.Al-Baqarah [2]:255)

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amalan Tergantung Akhirnya

Anwar Anshori Mahdum Saudaraku, jika kita tidak tahu di bumi manakah kita akan mati, di waktu kapankah kita akan meninggal, dan dengan cara ...