“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Qs.Alam Nasrah” [94]: 5-6.)
Ketahuilah bahwa kesulitan itu tidaklah abadi, ia akan berganti setelah masanya tiba. Dan hal ini merupakan sunatullah yang senantiasa berjalan demikian. Insya Allah, dengan berpegang dengan keyakinan ini, kita akan mampu menyikapi setiap persoalan dengan lebih baik. Bukankah seorang muslim adalah hamba-hamba yang menakjubkan dari segi sikap dan keadaan. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu. Sesungguhnya semua urusannya selalu menjadi kebaikan baginya. Tidaklah hal itu terjadi, melainkan hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia memperoleh kebaikan, dia bersyukur, lalu syukur itu menjadi kebaikan baginya. Jika ia tertimpa musibah , dia bersabar, lalu sabar itu menjadi kebaikan baginya”. ( Hr. Muslim )
Pikirkan, renungkan dan bersegeralah intropeksi diri saat musibah datang menghampiri. Dan lakukan beberapa usaha agar musibah yang datang tidak menjadi beban keputusasaan, tetapi menjadi inspirasi harapan yang mengagumkan. Diantara kiat yang mungkin harus kita lakukan adalah; Kuatkan tekad untuk membasmi keraguan. Bersabar atas setiap keadaan. Karena sabar adalah ruh keimanan dan pangkal kebaikan..
Dari Anas Bin Malik ra. Rasulullah bersabda: “Besarnya pahala tergantung besarnya ujian, dan sesungguhnya apabila Allah menyenangi suatu kaum, Dia mengujinya. Barang siapa yang ridho maka Allah ridho, dan barang siapa yang marah, maka Dia marah ( Dihasankan oleh Al-Bani, Shoheh Ibnu Majah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar