![]() |
Anwar Anshori Mahdum |
Orang yang cerdas tidak akan membiarkan buruk sangka mendapat
tempat dihati dan fikirannya, sebaliknya orang yang cerdas akan selalu
membangun husnudzan/baiksangka berkembang subur untuk membangkitkan energi
positif mengalir deras mengikuti langkah kehidupannya.
Perasaan positif akan menimbulkan energi positif dan
perasaan negatif akan menimbulkan energi negatif. Perasaan positif sangatlah
penting untuk dilembagakan dalam diri manusia karena akan memberikan energi
positif untuk meraih apa yang disebut kebahagiaan. Apabila kita senantiasa berburuk
sangka maka kita akan mudah menjadi gelisah, putus asa, pesimis, tersiksa,
depresi dan berkecil hati, banyak sekali tentunya energi negatif yang akan
bermunculan dalam diri kita.
Mungkin banyak hal yang menjadi keinginan atau harapan
dalam hidup kita. akan tetapi, semua hal yang kita impikan belum tentu semuanya
akan jadi kenyataan. Terkadang kita tidak mampu untuk mensyukuri segala yang
telah diberikan Tuhan, namun hanya terus memandang ke depan demi mengejar semua
yang kita cari. Pada saatnya kita jatuh, kita mengalami situasi yang
benar-benar tidak mengenakan, pahit, pedih, dan sungguh menyakitkan. semua hal
yang menjadi obsesi kita seolah-olah hilang dan menjadi puing-puing tak
beraturan.
Cobalah untuk merenung, menunduk dalam, menghayati segala
langkah dan perjuangan yang telah dilakukan, lalu mendongak setinggi-tingginya
ke atas, melihat langit dan pejamkan mata, bahwa ada Allah yang selalu
menemani, mengiringi, dan membimbing arah kita. Tanamkan dalam hati bahwa
segala yang kita lakukan adalah bukan untuk kesia-siaan. Segala yang kita
kerjakan adalah sebuah langkah menuju perubahan.
Tak pantas kita menyerah hanya karena tak mendapat apa yang
kita harapkan, percayalah bahwa Tuhan punya segala yang kita cari, namun belum
tentu segala yang kita inginkan adalah yang terbaik buat kita, mungkin Tuhan
menunda, mengganti, atau akan memberi yang lebih baik dari apa yang kita
inginkan. Selalu ber-husnudzon, atau positif thinking atau berbaik sangka kepada
Tuhan karena itu adalah salah satu hal yang bisa mengubah takdir kita….
Berpikir positif adalah selalu berbaik sangka kepada Allah
yang menentukan hidup kita. Sifat ini akan membentengi kita dari rasa takut
dari apapun yang terjadi. Terutama terkait dengan hal-hal yang terasa
memberatkan diri, seperti saat menyikapi setiap kegagalan misalnya.
Orang yang optimis menjalani hidup, tertanam dalam jiwanya
keyakinan yang sempurna tentang segala yang di tentukan Allah. Jika Allah
berkehendak terhadap sesuatu maka tidak ada seorangpun yang mampu menahannya.
Rasulullah pernah memberi nasehat kepada Ibnu Abbas ketika itu ia masih kecil: “Ketahuilah,
sekiranya seluruh manusia sepakat hendak mencelakaimu,mereka tidak akan pernah
bisa mencelakaimu, kecuali memang telah di tuliskan Allah dalam suratan
takdirmu. Begitupun sebaliknya, andai seluruh manusia sepakat menolongmu mereka
tidak akan pernah mampu membantumu, kecuali memang telah di tuliskan Allah
dalam suratan takdirmu.” ( Hr. Tarmidzi).
Perubahan, selain memerlukan sifat positif dan optimisme
yang tinggi. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah kesabaran, tidak ada kunci
yang mampu membuka perubahan selain kesabaran itu sendiri. Tetapi menjadikan
diri sabar memang tidalah mudah, karena orang yang sabar pada hari ini ibarat
memegang bara api. Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya:
“Sesudah kalian, akan ada hari-hari di mana kesabaran di
uji. Orang yang mampu bersabar tidak ubahnya dengan seseorang yang memegang
bara api. Barang siapa yang beramal kala itu, maka akan di ganjar dengan
balasan lima puluh orang.“. Apakah ganjaran lima puluh orang mereka atau lima
puluh orang kami, ya Rasulullah. Tanya seorang sahabat. “Bahkan, ganjaran lima
puluh orang kalian”. Jawab Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar