Kamis, 15 Agustus 2024

Al Quran Penawar hati.

Anwar Anshori Mahdum

Ahmad bin Khadhrawaih rahimahullah berkata; ”Hati adalah laksana bejana, jika ia telah dipenuhi oleh kebenaran, maka ia akan menampakkan banyak cahaya pada anggota tubuh lainnya, dan jika hati itu dipenuhi oleh kebatilan, maka ia akan menampakkan banyak kegelapan pada anggota tubuh lainnya”. 

Penyakit hati dapat di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu penyakit syubhat dan penyakit syahwat. Adapun al-Qur’an merupakan obat penawar bagi kedua macam penyakit itu. Sebab di dalamnya kita dapatkan penjelasan dan petunjuk yang bersifat qath’i “pasti” sehingga antara yang hak dan yang bathil tampak dengan jelas. Oleh karenanya, lenyaplah dari hati beragam penyakit syubhat yang membahayakan pengetahuan, persepsi dan pemahaman hingga tampaklah hakikat segala sesuatu seperti apa adanya.

Membaca Alquran tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi obat penawar jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani yang kurang sehat. Sebagaimana Allah SWT mengungkapkan:“Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS al-Isra [17]: 82).

Al-Qurthubi menjelaskan, ada beberapa pendapat dalam menafsirkan kata syifa` pada ayat itu. Pertama, Alquran dapat menjadi terapi bagi jiwa seseorang yang dalam kondisi kebodohan dan keraguan. Kedua, Alquran membuka jiwa seseorang yang tertutup dan menyembuhkan jiwa yang rapuh. Ketiga, membaca Alquran juga menjadi terapi untuk menyembuhkan penyakit jasmani.

Hal yang sama juga dikemukakan Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Membaca Alquran dapat mengobati penyakit jasmani dan rohani seseorang. Bagi Ibnu Qayyim, sumber penyakit rohani ketika seseorang menuntut ilmu bukan mengharapkan ridha Allah, kemudian menjalani hidup dengan tujuan yang salah.

Kejelasan yang di perolehnya dari Al-Qur’an, bagaikan menyaksikan perbedaan antara siang dan malam sehingga iapun tahu bahwa buku-buku karangan manusia, pendapat-pendapat dan pemikiran-pemikiran mereka tidak lain hanya sebagai pengetahuan yang tidak bisa di jamin akurasinya dan hanya merupakan beragam pendapat. Selain itu kitab-kitab selain Al-Qur’an hanya mengemukakan dugaan-dugaan yang tidak bisa di jamin keabsahannya dan tidak dapat mengobati hati yang sedang menderita.

Adapun tentang khasiat Al-Qur’an sebagai obat penawar bagi penyembuhan beragam penyakit syahwat, hal ini karena di dalam Al-Qur’an itu terdapat hikmah nasehat yang baik tentang dorongan agar senang beramal sholeh dan tentang ancaman bagi pelaku tindak kejahatan, juga tentang bimbingan agar bersikap zuhud terhadap dunia dan agar giat beramal soleh untuk bekal di akhirat nanti.“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’[17]: 82).

Kemudian di dalam Al-Qur’an terdapat kisah-kisah yang sarat dengan pelajaran berharga serta petunjuk yang sangat bermanfaat. dengan demikian, tertariklah hati yang jernih untuk membaca, menelaah, dan mengamalkan kandungan maknanya demi meraih kehidupan yang lebih baik. Dan kemudian jadilah hati sebagai pecinta kebenaran dan benci terhadap segala bentuk kebatilan. Atas dasar ini, jelaslah bahwa Al-Qur’an memiliki khasiat sebagai obat penawar bagi beragam penyakit yang akan menghancurkan eksistensi manusia sebagai pemegang amanat Allah di muka bumi ini. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Amalan Tergantung Akhirnya

Anwar Anshori Mahdum Saudaraku, jika kita tidak tahu di bumi manakah kita akan mati, di waktu kapankah kita akan meninggal, dan dengan cara ...